Kamis, Desember 20, 2012

Google Santa Tracker dan Javascript Libraries

Google baru saja meliris Santa Tracker, aplikasi ini berjalan lancar di Firefox 17.0. Aplikasi dapat diakses lewat URL http://www.google.com/santatracker/. Yang menarik adalah aplikasi ini dikembangkan tanpa menggunakan flash, java, atau plugins lainnya.


Ada game-nya juga, kurcaci yang sedang mengumpulkan candy, dan hadiah yang jatuh. Setelah game over, tampil score dan level yang kita dapatkan seperti gambar di bawah, maen nya nggak serius jadi cuman bisa dapet level lima :)



Dari resource yang digunakan, dapat dilihat bahwa core script yang digunakan adalah village_all.js yang menggunakan beberapa javascript libraries sebagai berikut:
  1. Underscore.js
    Website: http://underscorejs.org
    Source Code: http://github.com/documentcloud/underscore/
  2. JS Signals
    Website: http://millermedeiros.github.com/js-signals/
    Source Code: https://github.com/millermedeiros/js-signals
  3. Crossroads
    Website: http://millermedeiros.github.com/crossroads.js/
    Source Code: http://github.com/millermedeiros/crossroads.js
  4. jQuery
    Website: http://jquery.com
    Source Code: https://github.com/jquery/jquery
  5. Sizzle.js
    Website: http://sizzlejs.com/
    Source Code: https://github.com/jquery/sizzle
Ternyata semua libraries-nya menggunakan Github sebagai source code repository :)

Selasa, Desember 18, 2012

Penomoran Versi pada Software

Hal yang perlu diperhatikan dalam penomoran versi pada software adalah pihak yang akan menggunakan software tersebut. Ada dua pihak yang terkait, yaitu: pengguna software dan pengembang software. Bila penomoran software memperhatikan dua pihak maka pelayanan yang diberikan oleh pengembang software dapat lebih memuaskan pengguna software.

Pengguna Software 

Penomoran versi software berupa versi mayor, minor, revision, alpha, beta cenderung membingungkan pengguna software yang umum. Bagi pengguna software, lebih mudah dipahami bila versi software berupa tahun. Apabila release software begitu cepat dapat ditambahkan bulan. Misalnya: Microsoft Office 2007 yang mencerminkan bahwa software tersebut dirilis di tahun 2007, Ubuntu 12.04 yang mencerminkan bahwa software dirilis pada tahun 12 / 2012 dan bulan 04 / April. Penomoran versi seperti pada Firefox 17.0 atau Google Chrome 23.0.1271.97 seakan tidak merupakan sesuatu yang sangat berarti bila dilihat dari sudut pandang pengguna. Begitukah ?

Pengembang Software

Pengembangan software secara umum mengikuti penomoran versi sebagaimana APR's Versioning Number. Penomoran versi ini digunakan untuk mendapatkan persamaan pemahaman tentang versi software yang dibicarakan. Yang menarik pada APR's Versioning Number tersebut adalah pembedaan perubahan nomor antara nomor major, minor dan patch.

MAJOR.MINOR.PATCH
Nomor major hanya berubah ketika ada penghapusan constant atau function. Dalam pengembangan software yang dikembangkan oleh banyak developer, penghapusan constant atau function adalah sesuatu yang krusial terkait dengan konsep reusable yang telah diimplementasikan dalam hampir semua bahasa pemrograman. Nomor minor hanya berubah bila bila ada penambahan constant, penambahan function, perubahan function (function yang lama masih belum dihapus), depreciated function (function direncanakan untuk dihapus namun function yang lama masih belum dihapus). Nomor patch hanya berubah ketika ada perubahan selain pada nomor major dan  nomor minor.

Bagaimana sebaiknya?

Yep, pertanyaan tersebut susah untuk dijawab. Bila pengguna dari software adalah developer dari software lain atau bukan end-user, mungkin penggunaan APR's Versioning Number lebih bermanfaat. Kalau tidak, yang terpenting adalah software yang didistribusikan dapat memberikan informasi yang cukup bagi pengembang untuk memperoleh kesamaan pemahaman terhadap software yang dihadapi oleh pengguna. Dan, memberikan informasi yang cukup bagi pengembang lain yang menggunakan output atau fitur dari software tersebut.

Senin, Desember 17, 2012

Lebih Teroganisir dengan GMail, Task, dan Calendar

Pada jaman informasi, permasalahan yang dihadapi bukanlah mendapatkan informasi. Informasi seringkali bisa didapatkan dengan gratis dan dalam jumlah yang banyak. Salah satu permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara mengelola informasi yang kita terima sehingga informasi tersebut dapat diakses lagi apabila dibutuhkan dalam waktu yang dapat ditolerir.  Artikel ini membahas bagaimana cara mengelola mail di GMail.


Add Star
Dengan  memberikan tanda Star kita dapat melihat lagi daftar mail yang sudah kita tandai lewat menu Starred di sidebar sebelah kiri.


Add to Task
Dengan menambahkan mail tertentu ke Tasks kita dapat melihat daftar mail yang sudah kita tandai pada Google Task. Kelebihan dari mail yang diberikan Star adalah kita dapat menambahkan informasi pada Task dan atau memberi informasi tentang Due Date dari Task tersebut.


Create Event
Dengan Create Event, mail tersebut akan diformat menjadi sebuah event yang akan ditambahkan ke Google Calendar dan kita dapat menambahkan informasi tempat, lokasi, dan sebagainya ke dalam event tersebut. Calendar dapat juga di share ke beberapa teman yang terkait dengan event tersebut.

Rabu, Desember 12, 2012

Google Plus Communities

Communities merupakan fitur baru di Google Plus. Dengan fitur ini, Plusser dapat dengan mudah menemukan Plusser lain yang memiliki hobi yang sama atau ketertarikan terhadap sesuatu hal yang sama.

Dibandingkan dengan fitur Page yang juga disediakan dalam Google Plus, Communities memiliki user manajemen yang mampu memfilter Plusser mana saja yang dapat berinteraksi lewat Communities yang telah dibuat. Selain itu, dalam Communities juga dapat dibuat sub topik (discussion) yang membuat percakapan lebih tertata dalam beberapa katagori.


Sudah banyak, komunitas yang dihuni orang Indonesia. Bahkan komunitas YUI juga sudah ada ! komunitas dengan nama YUI Lovers Indonesia ini sudah dihuni oleh 133 members dan bersifat Public.

Komunitas lain yang cukup aktif, antara lain: Ubuntu Indonesia, Komunitas Jual Beli Online, The Indonesian Web & Tech Community, Blogger Indonesia,


Posting pada Communities akan muncul di Home Stream dan terkirim ke mail apabila notification tidak di-off-kan. Untuk membuat fitur ini tidak aktif, click simbol bel pada sidebar sebelah kanan di halaman Communities.

Selasa, Desember 04, 2012

Menampilkan Status Battery di Command Line pada Ubuntu

Informasi yang ditampilkan oleh "Battery Monitor" pada LXPanel ternyata tidak valid karena "Battery Monitor" terus menunjukkan angka 100%. Lewat Command Line informasi dan status battery dapat dilihat pada dua file, yaitu /proc/acpi/battery/BAT1/info dan /proc/acpi/battery/BAT1/status. Dari kedua file tersebut dapat diketahui status battery dan dapat dihitung berapa kapasitas battery serta estimasi waktu yang dapat disediakan battery.

Ada cara lain yang lebih sederhana, yaitu menggunakan perintah acpi. Cara untuk meng-installnya dapat ditempuh dengan menggunakan perintah:
$sudo apt-get install acpi
Dan untuk melihat status, kapasitas dan estimasi waktu battery dapat dilihat dengan menggunakan perintah:
$acpi -b
Battery 0: Discharging, 70%, 01:50:07 remaining

Tidak hanya itu saja, acpi dapat juga digunakan untuk mengetahui suhu dari komputer.
$ acpi -t
Thermal 0: active, 55.5 degrees C
Thermal 1: ok, 55.0 degrees C

Senin, Desember 03, 2012

Mekanisme Keamanan Digital Signature pada Microsoft Word 2007

Salah satu cara untuk mengamankan dokumen Microsoft Word 2007 adalah Digital Signature. Cara lain yang dapat dilakukan dengan memberikan password untuk membuka dan atau mengubah dokumen. Pada pengamanan dokumen dengan menggunakan Digital Signature, semua pengguna yang memiliki akses terhadap dokumen dapat melihat isi dokumen namun untuk mengubah isi dokumen harus menghilangkan Digital Sigature. Dengan Digital Signature, dapat diyakini bahwa dokumen tersebut hanya dapat dibuat oleh pengguna yang memiliki Private Key.


Ada dua konsep keamanan yang diimplementasikan dalam Digital Signature pada dokumen Microsoft Word 2007, yaitu: Hash dan Asymmetric Encryption. Hash digunakan karena kecepatan untuk meng-encrypt seluruh dokumen lebih lama dari kecepatan untuk meng-hash dokumen kemudian meng-encrypt hash tersebut.

Pertama, dokumen di-hash sehingga menghasilkan hash. Kemudian dengan menggunakan Private Key yang dimiliki pengguna meng-encrypt hash tersebut sehingga menghasilkan encrypted hash.

Kedua, Sender atau pemilik dokumen mengirimkan metode hash yang digunakan, dokumen, encrypted hash dan public key.

Ketiga, Receiver atau penerima dokumen akan meng-hash dokumen yang diterima sehingga menghasilkan hash. Selain itu penerima dokumen men-decrypt encrypted hash sehingga menghasilkan hash. Kedua hash tersebut akan dibandingkan, Digital Signature adalah valid apabila kedua hash tersebut sama.